Program 100 Hari Kerja Bupati Dan Wakil Bupati Terpilih TTU

banner 468x60

TTU, berita3.com – Pasangan Drs. Juandi David dan Drs. Eusabius Binsasi sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Pilkada Kabupaten Timor Tengah Utara 9 Desember 2020, siap dilantik sesuai jadwal Menteri Dalam Negeri berdasarkan usulan Gubernur. Pasangan dengan tagline “Desa Sejahtera” yang memenangkan pertarungan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten TTU meraih suara terbanyak dan menyisihkan 2 pasangan kandidat lainnya secara demokratis.

Dilansir dari media detik45.com, Juandi David menjelaskan bahwa semua komponen yang ada di Kota Kefamenanu akan dilibatkan, unsur Forkopimda, Dinas terkait, tokoh agama, camat dan lurah. Kami akan mengundang mereka untuk duduk bersama bagaimana caranya di 100 hari kita harus memperindah, menata Kota Kefamenanu. Kefamenanu tidak terlalu luas jadi untuk menata Kota Kefamenanu dalam 100 hari itu mudah sekali, yang perlu ditata itu antara lain membangun dua buah gapura ucapan selamat datang, perbaikan tugu-tugu, lampu hias sebagai penerangan jalan, kemudian jalan yang rusak di perbaiki, tempat pembuangan sampah akan diperbaiki, kebersihan kota dan penataan taman di setiap OPD. bila lampu lampu di pasang Kota Kefamenanu tidak lagi gelap.

Kita ambil contoh Kota Kupang bila malam suasana terang benderang dipenuhi lampu hias, dan kenapa kita TTU tidak buat seperti Kota Kupang. Jadi di tempat- tempat umum akan dipasang lampu penerangan jalan atau lampu hias.

Kita akan melakukan rapat bersama dan meminta Camat bersama Lurah untuk tegas dalam kebersihan Kota Kefamenanu sehingga tidak ada lagi sampah-sampah yang berserakan di jalan umum. Kota kefamenanu harus terang supaya orang dari luar yang masuk kota bisa tau dengan jelas rupa Kota Kefamenanu dan inilah yang akan kami lakukan di 100 hari usai pelantikan.

Penataan Birokrasi

Pembenahan birokrasi di Kantor Daerah ini juga menjadi prioritas kami. Saya anggap birokrasi kita disini perlu pembenahan dalam berbagai aspek, karena sekarang ini banyak pegawai yang tidak masuk kantor dengan alasan Covid-19. Tapi sebenarnya bisa diatur agar dapat masuk kantor. Kemudian penataan di dalam dan di luar kantor, yang saya lihat saat ini semberawut, tidak tertata baik dan kalau dibiarkan maka birokrasi di TTU semakin parah. Sekarang kita lihat ASN ada yang tidak masuk karena menunggu pergantian pimpinan yang baru, alasan inilah yang buat mereka tidak masuk kerja, lihat saja kebersihan dalam kantor semberawut.

Coba kita lihat Kantor Polisi, Kodim, Kejaksaan, Pengadilan penataan halaman kantornya bersih dan rapih jika dibandingkan dengan kantor daerah dan seluruh OPD-nya parah dan tidak terurus, jadi itu termasuk pembenahan birokrasi, termasuk orang-orang di dalamnya. Kita sekarang tidak lagi berpolitik jadi kepala-kepala yang kerjanya tidak bagus mari saya mengajak kita sama-sama bekerja membangun TTU. Saya rangkul kembali yang kalah dan menang untuk bersama menata birokrasi di TTU. Orang yang mampu, baru kita tempatkan di tempat eselon, bukan kita senang karena sebelunya berpolitik ikut saya dan akan saya tempatkan di posisi ” tidak”. Harus orang yang mampu dan mau bekerja.

Politik sudah selesai masyarakat sudah memilih saya dan saya mau ucapkan terimakasih bagi yang tidak memilih saya karna kita berlawanan dan saya mènang karena àdanya kompetisi dan kalau tidak ada lawan mana mungkin saya menang. Saya ucapkan terimakasih yang ikut kompetisi dan yang kalah saya akan mengajak mereka yang kemarin ikut kompetisi dan kalah termasuk pegawai-pegawai mereka itu berpolitik, padahal pegawai itu dilarang berolitik. Pegawai kalau dia berpolitik dan bila ada bukti kita proses, usai pelantikan, saya mau ajak pegawai mana yang mampu entah dulunya lawan mari kita bersama sama bangun TTU lewat kantor Dnas atau SKPD yang dipimpinnya.

Juandi David juga menyoroti soal pelaksanaan pekerjaan proyek. Sebuah program kegiatan yang sudah dikasih untuk setiap SKPD, pelaksanaan biasanya terlambat dilaksanakan karena ada juga pimpinan SKPD atau pimpinan Dinas tidak mampu, dia tidak tau proses pentahapan untuk menyelesaikan secara cepat, dia hanya mau jadi pimpinan atau “dia hitung yang lain”. Misalnya pekerjaan tersebut hanya butuh satu minggu dia ulur-ulur menjadi satu bulan dengan alasan konsultasi. Saya kasih contoh proyek yang dananya datang dari DAK kita harus cepat selesaikan pekerjaan itu, pimpinan itu harus cepat karena DAK ini kalau kita main-main dan terlambat maka uang tidak cair, ya mudah mudahan saya cepat dilantik supaya saya mau kembalikan pimpinan SKPD in,i arahkan mereka supaya kita kerja harus pakai DAK, bulan Maret ini, sudah harus selesai tender. Harus ikut dan kalau lewat bulan Maret berarti semua tidak dapat DAK. Semua DAK yang diturun dari pusat dan dikembalikan lagi ke pusat kita rugi kan.

Kemampuan dari pada pimpinan SKPD saya mau bilang ” jika dia mampu maka dia tetap bekerja disitu.” Maksud saya supaya semua program di Kabupaten TTU, tidak boleh terlambat. Misalnya pekerjaan yang seharusnya satu bulan selesai, diulur-ulur karena tidak mampu kerja lalu mulai alasan bilang harus konsultasi, padahal semua petunjuk sudah ada. “Lu mau konsultasi apa lai”, (dia mau konsutasi apa lagi) itu membuktikan you tidak mampu, jadi orang seperti you harusnya digeser saja. Kalau ada yang mampu biar dia di posisi lawan, kita pakai saja karena dia mampu. Supaya pekerjaan dapat berjalan cepat proses pembangunan di TTU harus benar-benar berjalan sesuai aturan dan semua program kegiatan ini, sudah ada di APBD. Kita bekerja tidak bisa keluar dari APBD, karena APBD itu cerminan kegiatan kita di Kabupaten TTU.

Program atau tagline kita, “Desa Sejahtera” juga dimulai setelah saya dan bapak Eus Binsasi dilantik, apa yang kita mulai untuk Desa Sejahtera. Masyarakat di desa hidupnya susah, ada bantuan-bantuan dari pemerintah. Desa dikatakan sejahtera apabila ada makanan yang cukup, pakaian cukup, rumah layak huni dan di dalam desa itu harus ada sumber air, ada pemerintahan yang bagus, ada pertanian dan peternakan yang juga bagus supaya masyarakat bisa hidup sejahtera. Dana itu ada jatah dari APBN, DAU dan DAK, selain bantuan dari pusat, yang penting kita punya keinginan membantu masyarakat. Kalau kita punya keinginan membantu masyarakat berarti kita lihat persoalan masyarakat.

Diakhir wawancara, Juandi David juga menyoroti tentang virus corona atau Covid -19. Kita jangan remehkan, bagaimana kalau satu ketika semua masyarakat desa terpapar covid-19. Puskesmas penuh dengan pasien covid, petugas juga terpapar, bagaimana kita bayangkan, peralatan, obat, tabung oksigen habis. Oleh karena itu setelah dilantik saya akan tertibkan, saya sudah bangun komunikasi dan kerja sama dengan Kapolres, Dandim, Satgas Covid-19. setiap orang yang keluar dengan kendaraan harus diperiksa cek kelengkapan kendaraan, seperti pemakaian masker dan lainnya, dengan begini kasus Corona di TTU menurun, dan dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus ini. (*/SD)

Keterangan foto; Drs. Juandi David Bupati TTU Terlantik/dok.Humas Setda Kabupaten TTU

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60