Kupang, 3 Febrary , 2021
Berita-tiga.com
-Pekerjaan Proyek Sarana Perpipaan Air Minum (SPAM) Kota Kupang Oleh Balai Cipta Karya NTT ternyata menyimpan banyak persoalan, selain masalah sosial juga kini akibat dari proyek itu bantaran kali Dendeng kini mengalami longsor yang dapat mengancam permukiman warga setempat.
Meski telah mengancam tempat tinggal warga akibat longsor, namun sampai saat ini belum.ada upaya penanganan dari pihak proyek.
Kepala Dinas Pelerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kota Kupang Hengky Ndapamerang mengaku jika proyek tersebut tidak ada koordinasi antara Balai Cipta Karya NTT dengan Dinas PUPR Kota Kupang.
Hal tersebut dikemukakan Kadis PUPR Kota Kupang saat dihubungi media ini pada Rabu, 03/02/2021 terkait kantor dan Pejabat Proyek SPAM.
“tidak tau pejabat Proyeknya cpba dicek di Kantor Bala Cipta Karya di Jalan Polisi Militer Kota Kupang” tulis Ndapamerang melalui pesan singkat WhashApp.
Menurutnya, proyek tersebut dikelola langsung oleh Balai Cipta Karya NTT dan tidak melibatkan Dinas PuPR Kota Kupang.
“itu proyek Balai Cipta Karya bisa dicek kesana”.katanya.
Sementara itu, pihak proyek PT. Nindya Karya (Persero) Kupang yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat.
Sebelumnya iberitakan,
Selain itu, Pihak Balai Cipta Karya yang hendak dikonfirmasi juga tidak berada d tempat.
Terjadinya longsor di bantaran kali dendeng yang terjadi salah satu penyebabnya adalah adanya Proyek pembangunan jaringan Air Besih SPAM Kali Dendeng yang dikerjakan oleh PT Nindya karya di lokasi tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang Warga RT 10 RW 04, Albert Wielewa kepada media saat ditui pada sabtu,(30/01/2021).
Menurut warga, longsor di pinggiran Kali Dendeng, Kelurahan Fontein, Kota Kupang yang terjadi pada Sabtu (30/1/2021) itu akibat adanya pembangunan SPAM Kali Dendeng yang dikerjakan PT. Nindya Karya di lokasi tersebut.
Menurut dia, sejak awal pembangunan, pihaknya sudah mengingatkan pihak Nindya Karya untuk mendahulukan pembangunan tembok penahan. Namun, menurut dia, permintaan itu tidak dihiraukan.
“Kalau pembangunan awal, tidak jadi persoalan. Yang jadi persoalan ketika PT Nindya Karya mulai lakukan pembangunan,” ujar Albert kepada wartawan, Sabtu (30/1/2021).
Ia mengatakan, awal pembangunan SPAM Kali Dendeng, PT Nindya Karya, malah mendahulukan pembangunan bak penampungan air dan mengabaikan permintaan warga. **
* Editor. : Johny Ballo *