Pembangunan Tambak Garam di Malaka Didukung Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat

banner 468x60

MALAKA, Berita-tiga.com – Perusahaan tambak garam PT Inti Daya Kencana telah mendapat dukungan dari Pemetintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Malaka. Selain dukungan dari Pemerintah PT IDK juga mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh Adat dan tokoh Masyarakat. Dukungan ini sebagai bentuk rasa terima kasih karena PT IDK telah membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Malaka melalui pembukaan lapangan pejerjaan.

Menurut tokoh masyarakat Desa Rabasa Edmundus Bria Klau, bahwa kami mendukung PT IDK karena kehadiran PT ini telah membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kami.

“Dengan adanya PT IDK masyarakat kami dapat bekerja maka secara otomatis pendapatannya meningkat. Kalau pendapatannya meningkat sudah pasti pertumbuhan ekonominya meningkat”, kata Edmundus.

Sementara itu tokoh adat Desa Weoe Petrus Nahak juga menyampaikan hal yang sama.

“Sebelum ada PT IDK masyarakat kami bekerja sebagai petani. Apalagi lahan yang digarap ini sudah tidak bisa ditanam lagi karena air laut pasang. Lahan masyarakat kami sudah berpuluh-puluh tahun dibiarkan. Dengan kehadiran PT IDK lahan kami yang dibiarkan selama ini dapat dimanfaatkan. Masyarakat juga bekerja di tambak ini ya secara otomatis ekonomi masyarakat meningkat”, jelas Petrus.

Dukungan kelompok masyarakat Adat dan tokoh masyarakat terhadap pembangunan tambak garam di Kabutapen Malaka
teruang dalam pernyataan sebagai berikut:

1. Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya. Di lain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik (kandungan kalsium dan magnesium kurang) banyak diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam beryodium serta garam industry

2. Guna mendorong peningkatan kemampuan pemenuhan kebutuhan garam nasional melalui produksi dalam negeri, pada akhir tahun 2009 Pemerintah mencanangkan Program Swasembada Garam Nasional. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat lahan potensial garam di Indonesia yang tersebar di 9 provinsi (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Utara) luasannya mencapai 34.731 ha. Kualitas garam yang dihasilkan umumnya juga masih belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)

3. Investasi tambak garam di Kab. Malaka oleh PT. Inti Daya Kencana, mendapat dukungan penuh oleh Pemerintah Prov. NTT maupun Kabupten Malaka karena lokasi tersebut akan dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat yang terdampak pada lokasi tersebut.selain itu investasi tambak garam di kab.malaka di harapkan memenuhi kekurangan konsusmsi garam pada tingkat nasiaonal.

4. Program Investasi Garam Industri di Kabupaten Malaka mendapatkan dukungan dari berbagai komponen masyarakat karena sangat membantu rakyat dalam hal penyerapan tenaga kerja dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan RI-RDTL. Yang terpenting program investasi yang digelar sesuai aturan dan prinsip-prinsip investasi agar rakyat diuntungkan, pemerintah juga bisa mendapatkan PAD dan perusahaan juga bisa hidup.

5. Untuk izin lingkungan Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Perijinan satu Pintu sementara sedang melakukan proses untuk menerbitkan izin lingkungan namun masih menunggu tindakan nyata yang dilakukan oleh PT Indi Daya Kencana berupa produksi garam sehingga tidak terkesan perusahaan hanya melakukan investasi tetapi tidka memberikan tindakan nyata.

6. Menjelang Pelaksanaan tahapan Pilkada Tahun 2020 masih terdapat isu yang berkembang terkait dengan adanya penolakan tambak garam dari masyarakat adat yang mendiami daerah pesisir pantai, penolakan ditujukan terhadap pemerintah daerah Kabupaten Malaka maupun pemerintah Provinsi NTT yang dianggap tidak pernah konsen terhadap kegiatan tambak garam yang dilakukan oleh PT Inti Daya Kencana. isu ini terus di gaungkan sehingga berdampak pada stabilitas keamanan di kab.malaka.

7. Sebagai wujud untuk mendukung terciptanya pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah kab.malaka maka beberapa tokoh masyarakt maupun kelompok masyarakat berjanji akan menciptakan situasi yang aman menjelang pelaksnaan pilkada di kab.malaka.

Edmundus Bria Klau selaku tokoh masyarakat Desa Rabasa dan tokoh masyarakat Desa Weseban Petrus Nahak serta kelompok masyarakat di Kec. wehali menyatakan wujud dukungannya dengan mengeluarkan petisi sebagai berikut:

“Selaku tokoh masyarakat dan tokoh adat kami menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Malaka pada umumnya dan terkhusus kepada masyrakat baik di Desa Rabasa, Desa Weseban mari kita jaga keutuhan dan kerukunan yang selama ini telah terbina dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan atau hasutan dari oknum pegiat politik maupun partai politik tertentu pada saat pelaksanaan Pemilukada di Kabupaten Malaka tahun 2020. dan juga marilah kita dukung Pemerintah untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi agar terciptanya kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur khususnya di Kabupaten Malaka. Kita harus menolak semua yang dapat merongrong kita baik dalam bentuk:

#Tolak berita hoax/ bohong
#Tolak radikalisme
#Tolak isu Sara

Mari bersatu untuk membangun daerah Malaka untuk kesejahteraan bersama.

Deklarasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi aman. Apalagi saat ini sedang dalam massa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60